Jangan Sekali-Kali Menjauh dari
Matahari, Karena jauhnya dirimu dari matahari justru membuatmu mudah tertipu
bayang-bayang. Engkau terus mengejar pantulan cahaya, sementara sumbernya
diabaikan.
Diantara
kita banyak yang menjalani hidup dalam kelelahan dan ketidakpastian. Mereka
selalu mencurahkan perhatiannya kepada dunia, tetapi mereka lupa kepada Pemilik
Dunia. Padahal, di hadapan para makhluk-Nya, Sang Pemilik telah mendeklarasikan
peran hidup manusia sebagai khalifah (pengelola, pemelihara) yang kelak
dimintai pertanggungjawaban. Maka wajar bila yang mereka temui adalah sesuatu
yang sesungguhnya tidak sepenuhnya mereka miliki.
Karena
itu, sikap yang patut bagi seorang mukmin adalah senantiasa berada di
dekat-Nya, dalam kebersamaan dan pengawasan-Nya. Artinya, tetaplah beribadah
meski kesibukan membuat badan lelah. Tetaplah berdoa meski rencana tersusun
begitu rupa. Tetaplah berdzikir meski jalan menuju sukses telah terukir. Jangan
berpaling dari-Nya hanya untuk mendapatkan pujian atasan, majikan, relasi, atau
mitra bisnis. Sebab, bisa jadi semua itu justru tidak seperti yang anda lihat.
Bila
kita tetap membiarkan diri jauh dari matahari (Allah, Al-Qur’an), kita akan
terus diliputi karakter mudah putus asa dan mudah tertipu. Bahkan, bisa jadi
kita menganggap semua yang kita lakukan telah benar meskipun jelas-jelas telah
melanggar.
`tBur ß·÷èt `tã Ìø.Ï Ç`»uH÷q§9$# ôÙÍhs)çR ¼çms9 $YZ»sÜøx© uqßgsù ¼çms9 Ö`Ìs% ÇÌÏÈ öNåk¨XÎ)ur öNåktXrÝÁus9 Ç`tã È@Î6¡¡9$# tbqç7|¡øtsur Nåk¨Xr& tbrßtGôgB ÇÌÐÈ
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha
Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan
Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. 37. dan Sesungguhnya
syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan
mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (Q.S. 43 : 36-37).